Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Peternakan Anjing Diduga Milik Istri Wali Kota Salatiga Dikeluhkan Warga, Pemkot Belum Bertindak

Gambar: ilustrasi 

SALATIGA,
TEMPOJATENG.COM Kota sejuk di lereng Gunung Merbabu yang dikenal dengan slogan “Hati Beriman” dan semangat “Bergerak Berdaya”, tengah dihadapkan pada keluhan serius dari warganya. Sejumlah warga di kawasan Perumahan Klasemen Hijau, Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Sidomukti, mengeluhkan aktivitas sebuah peternakan anjing yang diduga milik istri Wali Kota Salatiga. (Kamis, 10 Juli 2025).

Keluhan mencakup bau menyengat, suara gonggongan anjing yang kerap terdengar hingga malam hari, serta bulu-bulu hewan yang beterbangan dan masuk ke rumah warga.

Warga mengaku telah menyampaikan aduan resmi sejak 19 Juli 2024 kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Salatiga, Penjabat Wali Kota, Sekda, hingga Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda. Dokumen keluhan tercatat dalam surat resmi Nomor 600.4.16.1/162 tertanggal 7 Januari 2025. Namun hingga pertengahan 2025, belum ada tindak lanjut konkret dari pihak terkait.

Sumber internal menyebutkan, terdapat sedikitnya 32 ekor anjing di lokasi tersebut. Aktivitas jual beli anjing juga dilakukan secara terbuka melalui media sosial, dengan rata-rata penjualan tiga ekor per bulan. Bahkan sempat terpasang paranet di pagar rumah sebagai penutup visual, meski kini telah dilepas.

Sejumlah warga terdampak seperti Hery Cahyadi, Adi, Heri Nugroho, dan Maman menyampaikan keresahannya secara langsung. Mereka merasa tidak nyaman karena kandang anjing berdekatan langsung dengan rumah tinggal mereka.

“Malam hari kami tidak bisa tidur nyenyak karena lolongan anjing terus-menerus. Sangat mengganggu,” ujar salah satu warga.

Tokoh masyarakat setempat, Warsito, mengecam keberadaan peternakan yang diduga dimiliki keluarga pejabat daerah. Ia menyebut hal ini bisa mencoreng citra Salatiga sebagai kota religius, toleran, dan berbudaya.

“Kalau benar usaha ini milik istri Wali Kota, tentu sangat kami sayangkan. Jangan sampai slogan kota kita tercoreng karena aktivitas yang meresahkan,” tegasnya.

Sebagai informasi, Kota Salatiga selama ini dikenal dengan berbagai predikat positif seperti Kota Toleran, Kota Gastronomi, hingga Kota Olahraga. Namun persoalan ini dikhawatirkan menciderai reputasi tersebut, apalagi jika menyangkut etika pejabat publik.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Pemerintah Kota Salatiga maupun pihak yang disebut memiliki keterkaitan dengan peternakan anjing tersebut. Redaksi masih berupaya menghubungi pihak terkait untuk mendapatkan klarifikasi.(DAP)

Posting Komentar

0 Komentar