Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Papaji Sragen Reborn Champion 2025: Pelestarian Budaya dan Penggerak Ekonomi Lokal


Sragen,TempoJATENG.com-
 Kegiatan bertajuk Papaji Sragen Reborn Champion sukses digelar pada Minggu (27/4/2025) di Wotan, Benner, Sragen. Acara yang diinisiasi Paguyuban Penggemar Ayam Jago Indonesia (PAPAJI) Pengurus Cabang (Pengcab) Sragen ini berlangsung dari pukul 08.00 WIB hingga 17.30 WIB (27/4/25), dengan ketua panitia Sdr. Parno (Galih Aji).

Sejumlah tokoh penting hadir dalam kegiatan ini, di antaranya Ketua RT setempat (Sigit), tokoh masyarakat (Joko Untung, Putut Harjanto), Kepala Dusun Ngrampal (Agus), perwakilan dari Polsek dan Koramil Ngrampal, anggota DPRD Sragen Tono, unsur Muspika, serta berbagai tokoh masyarakat lainnya.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia Sdr. Parno menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan tradisi memelihara dan melatih ayam laga secara positif tanpa unsur perjudian. Sejak berdiri pada 12 Desember 2004, PAPAJI konsisten mengembangkan hobi ayam laga sebagai sarana silaturahmi, pengembangan karakter sportif, serta penggerak ekonomi lokal, khususnya bagi para peternak ayam ras.

"Melalui ajang ini, kami ingin memperkenalkan varietas ayam unggulan kepada masyarakat sekaligus mendorong sektor pariwisata lokal," kata Parno. Ia menambahkan, PAPAJI Sragen berkomitmen mengubah stigma negatif terhadap hobi ayam laga dengan menonjolkan nilai kekeluargaan dan persaudaraan.

Acara semakin meriah dengan pagelaran Reog serta pemberian santunan kepada 100 anak yatim dan masyarakat kurang mampu sebagai bentuk kepedulian sosial PAPAJI Sragen terhadap lingkungan sekitar.

Mewakili masyarakat, Kepala Dusun Kebonromo menyampaikan apresiasinya kepada PAPAJI Sragen. "Kami mengucapkan terima kasih atas penyelenggaraan acara ini. Semoga kegiatan ini membawa dampak positif, meningkatkan perekonomian lokal, serta memperkuat kearifan budaya daerah," ujarnya. Ia berharap ke depan kegiatan serupa dapat lebih sering berkolaborasi dengan Forkopimka dan berbagai elemen masyarakat.

Pada ajang Papaji Sragen Reborn Champion ini, pertandingan dibagi dalam beberapa kelas, yakni Silver (biaya pendaftaran Rp550.000), Gold (Rp1.100.000), dan Gladiator (Rp2.500.000), dengan kategori bobot ayam meliputi 2,4 kg; 2,6 kg; 2,8 kg; 3,0 kg; 3,2 kg; dan 3,4 kg.

Setelah persaingan ketat, Papaji Gaspoll Boyolali berhasil keluar sebagai Juara Umum dalam kejuaraan ini

Mengusung slogan "Jadikanlah Hobimu Pengikat Persaudaraan, Bukan Permusuhan – 1000 Kawan Sedikit, 1 Lawan Terlalu Banyak", PAPAJI Sragen bertekad terus mengembangkan hobi ayam laga sebagai warisan budaya positif yang mempererat persaudaraan dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat.

Acara ini dihadiri ratusan warga Sragen. Salah satunya, Agus, menyambut baik penyelenggaraan kegiatan tersebut. "Acara seperti ini sangat membantu, apalagi untuk UMKM dan masyarakat kecil. Harapannya, kegiatan seperti ini bisa sering digelar ke depannya," ungkapnya penuh semangat.

Sementara itu, beberapa anak yatim piatu penerima santunan mengaku bahagia atas perhatian dan bantuan yang mereka terima. Bantuan tidak hanya berupa materi, tetapi juga penuh kehangatan dari masyarakat.

Kegiatan Papaji Sragen Reborn Champion 2025 ini membuktikan bahwa pelestarian tradisi yang dilakukan secara positif mampu membangkitkan solidaritas, memperkuat budaya lokal, serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Sragen.(Warsito)

Posting Komentar

0 Komentar