Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Cinta yang Berkembang: Kunci Keharmonisan dari Hal-Hal Kecil


Laporan : Ardy


SALATIGA|TEMPOJATENG.com-Cinta yang sehat bukan sekadar bertahan dalam waktu yang lama, tetapi cinta yang tumbuh dan berkembang seiring waktu. Namun, sering kali ketika seseorang jatuh cinta, ia lupa melakukan evaluasi. Masa-masa bahagia di awal hubungan — atau yang sering disebut fase bulan madu — kerap membuat pasangan terlena. Akibatnya, saat kebosanan muncul atau ketika hubungan dihadapkan pada ujian, banyak yang lupa mengingat kembali alasan mengapa mereka saling mencintai sejak awal.

Menurut Mbambang, seorang pengembara cinta asal Salatiga yang melakukan riset panjang tentang pernikahan dan relasi asmara, cinta sejati justru tumbuh dari hal-hal kecil. Dalam penelitiannya, ia menyoroti pentingnya kesadaran dalam mempertahankan elemen-elemen sederhana yang kerap terabaikan, seperti mengucapkan “selamat pagi” lewat pesan singkat, atau mendengarkan pasangan dengan penuh perhatian.

“Sering kali, orang-orang berekspektasi kebahagiaan itu hadir dari hal besar, seperti liburan ke luar negeri atau merayakan tahun baru di Bali. Padahal, kebahagiaan dan keharmonisan itu justru berasal dari tindakan-tindakan kecil yang konsisten dan tulus,” ungkap Mbambang.

Ia menambahkan bahwa kesadaran terhadap hal-hal kecil itulah yang dapat menumbuhkan kembali perasaan yang sempat hilang, bahkan menjadi benteng kuat dari hadirnya orang ketiga dalam hubungan.

Kisah cinta Adi dan Jesy, misalnya, menjadi contoh nyata bagaimana keharmonisan bisa lahir kembali setelah bertahun-tahun hubungan mereka nyaris kandas. Setelah melewati masa penuh konflik dan kebosanan, mereka memutuskan untuk kembali mengingat bagaimana dulu cinta mereka tumbuh. Dari membiasakan kembali kebiasaan kecil seperti saling menyeduh teh di pagi hari hingga menonton ulang film favorit bersama, benih-benih kasih itu perlahan hadir kembali.

“Yang saya pelajari dari pernikahan di sekitar saya, dan juga dari perceraian saya sendiri, adalah bahwa kekurangan hal-hal kecil bisa menimbulkan masalah besar. Jika kita sadar dan mau menjaga hal-hal sederhana, itu jauh lebih bermakna daripada sekadar dimanjakan uang atau materi,” pungkas Mbambang.

Cinta sejati memang tak hanya soal besar-kecilnya hadiah, tetapi tentang kesadaran untuk terus saling merawat dan menghargai setiap momen yang ada — sekecil apa pun itu.(*)

Posting Komentar

0 Komentar